10 Maret 2008

Sistem Outsourcing Digugat

Minggu, 09 Maret 2008, 01.03 WIB
Sumber: Kompas TV

Untuk memperingati hari perempuan sedunia, ratusan massa yang tergabung dalam Aliansi Buruh Menggugat (ABM), Sabtu menggelar aksi demo di sekitar Istana Negara. Mereka menyerukan agar pemerintah lebih memperhatikan nasib kaum buruh perempuan dan menjamin adanya kepastian kerja kalangan buruh.

Nuzul, Kordinator aksi menegaskan, perlindungan pemerintah terhadap keberadaan buruh perempuan selama ini sangat lemah. Selain gaji murah, buruh perempuan acap mengalami diskriminasi dan diperlakukan semena-mena oleh para pemilik modal. Mereka bahkan sering menjadi korban kekerasan.

Dalam aksinya, massa mendesak pemerintah segera menghapus sistem kerja kontrak dan outsourcing. Sistem ini, mereka nilai merugikan dan merupakan bentuk baru penjajahan ala kapitalis. Mereka juga menuntut pemerintah meningkatkan jaminan sosial bagi rakyat dan menurunkan harga kebutuhan pokok.

Aksi ini mendapat pengawalan ketat aparat keamanan dan sempat memacetkan arus lalu lintas.

2 komentar:

Arie mengatakan...

Thx mas Sudi, for directing me to this blog.

Arie mengatakan...

Jadi teringat ketika masih bekerja di pabrik satu perusahaan besar. Dan sempat mengalami ketika teman2 pekerja meminta manajemen utk meninjau sistem outsourcing yg dilakukan di perusahaan. Sy netral, tidak berada di pihak manajemen ataupun pihak pekerja, shg mgkn bisa lbh obyektif dlm melihatnya. Pihak manajemen hanya berusaha mengambil keputusan terbaik dari pilihan2 yg ada, walaupun dari pihak pekerja pilihannya tetap tidak baik utk mereka, tp positively hanya itu yg bisa dilakukan. Saya mengatakan ini karena memang pd saat itu kita jg selalu mendapat morning update info yg terjadi dlm perundingan, langsung dari factory manager yg juga sbg pihak netral. Dan saya juga tahu kalau perusahaan tempat saya bekerja juga sangat menghargai pekerjanya jika dibandingkan dg perusahaan2 lain di daerah saya. Namun saya tidak yakin bgmn dg perusahaan2 yg lain. Dan saya pikir inti masalah ada pada pemerintah yg 'tanpa sengaja' telah membuka peluang utk sistem ini. Kalau dari pihak investor atau pengusaha, pastinya mereka dg senang hati akan memanfaatkan apa yg bisa dimanfaatkan utk mendapat keuntungan sbnyk2nya. Namun bagaimana keberpihakan pemerintah kepada pekerja, itu yg harus dipastikan lagi. Apapun itu, Alhamdulillah hasilnya bisa diterima dg baik oleh semua pihak pada saat itu.