07 Juli 2009
Rapat Akbar Buruh Jombang "TOLAK PEMILU ELIT", Minggu 5 juli 2009
Buruh Ajak Boikot Pilpres
www.surya.co.id
JOMBANG - SURYA-Para buruh yang tergabung dalam Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNPBI) Independen sepakat memboikot dengan tidak menggunakan hak pilihnya alias golput dalam pilpres 8 Juli mendatang. Kesepakatan itu dicetuskan dalam rapat akbar di aula Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Minggu (5/7).
Para buruh berkilah, figur capres dan cawapres yang muncul saat ini telah gagal dalam memegang kendali kepemimpinan. “Mereka semua adalah elit politik yang pernah memerintah dan semuanya gagal memperjuangkan buruh,” tegas Afik Irwanto, koordinator FNPBI Independen Jatim.
Dalam rapat yang juga dihadiri sejumlah serikat buruh di Jombang itu, FNPBI Independen mengingatkan para buruh tidak mudah tertipu dan terlena oleh janji capres/cawapres.
Selain itu, para buruh juga menyuarakan enam poin tuntutan kepada pemerintah. Berupa jaminan sosial tenaga kerja (Jamsostek), tunjangan hari raya (THR), upah lembur yang sesuai, kenaikan UMR, hapus kerja kontrak dan outsourching serta kebebasan berserikat. “Ini harus terus kita perjuangkan,” tandas Afik, yang didaulat sebagai pembicara bersama dua orang dari aliansi buruh Jatim.
Menurut Afik, baik SBY-Boediono, Mega-Prabowo maupun JK-Wiranto dipastikan karakternya masih sama seperti pada era sebelumnya. Dicontohkan, pada saat Megawati berkuasa, justru ditetapkan sistem buruh kontrak dan outsoursching melalui UU 13/2003 tentang Ketenagakerjaan.
Jubir dari Divisi Pendidikan Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) Jatim menilai hingga saat ini belum ada sosok pemimpin yang bisa menjadi motor perjuangan buruh di Indonesia. “Jadi, golput kita punya tujuan jelas,” tegas laki-laki plontos ini. st8
Ribuan buruh sepakat tolak pilpres
Warta - Pemilu 2009
www.waspada.co.id
JOMBANG - Ribuan buruh menyatakan menolak berpartisipasi dalam pemilihan umum presiden (pilpres) 2009. Kesepakatan ini muncul dalam rapat akbar dan konsolidasi ratusan perwakilan serikat buruh di gedung Panti Sosial Bina Remaja (PSBR), hari ini.
Salah satu serikat buruh yang menyatakan penolakannya atas pilpres adalah Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNPBI) Independent. Afik Irwanto, Koordinator FNPBI Independent Jawa Timur mengatakan, kegagalan sistem ekonomi kapitalis dunia telah menyisakan krisis di Indonesia. Salah satu imbasnya adalah hancurnya sektor riil/produktif nasional. Sehingga banyak perusahaan yang gulung tikar, dan mendatangkan gelombang PHK massal.
Pada akhirnya, menurut Afik, rakyat kecil dan para buruh lah yang menjadi korban. “Ini adalah bukti kegagalan pemerintah dalam pembangunan tatanan ekonomi yang mandiri, berdaulat, dan dan berpihak kepada rakyat,” ungkap Afik.
Afik melanjutkan, berbagai kebijakan yang diambil juga lebih sebagai upaya menarik simpati menjelang pilpres 2009. Bahkan mereka menyebutnya dengan istilah “sogokan politik”. Semisal, kebijakan penurunan harga BBM daru Rp 6.000 menjadi Rp 4.500, tetap tidak mampu menurunkan harga bahan pokok. “Ini dikarenakan pemerintahan saat ini masih menjalankan konsep ekonomi Neo-Liberalisme,” ungkap Afik didampingi perwakilan serikat buruh lainnya.
Afik menegaskan, puluhan ribu buruh secara nasional telah sepakat, bahwa mereka harus mempunyai kekuatan yang solid, radikal, dan sejati. Yakni sebuah persatuan serikat buruh yang independen dan bersih dari campur tangan serta pengaruh pihak lain (non-kooptasi dan non kooperasi). Agar buruh dapat menekan seluruh halangan terhadap perjuangan mereka sendiri.
Karena menurut Afik, para elit politik sudah tidak dapat menjadi kawan perjuangan buruh. Termasuk ketiga pasangan capres-cawapres yang saat ini sedang bertarung dalam pilpres 2009. Mereka dianggap masih mengantek pada kepentingan asing, dan setia pada sistem ekonomi Neo-Liberalisme. Karena itulah, ribuan buruh menyatakan menolak berpartisipasi dalam ingar bingar pilpres 2009.
“Mereka sudah terbukti gagal menyejahterakan rakyat. Jadi tidak ada untungnya kami ikut serta dalam pilpres. Karena yang saat ini dibutuhkan buruh dan rakyat adalah kesejahteraan dan demokrasi,” pungkasnya.
Puluhan Ribu Buruh Tolak Pilpres
regional.kompas.com
JOMBANG, KOMPAS.com - Puluhan ribu buruh yang tergabung dalam Front Nasional Perjuangan Buruh Indonesia (FNPBI) Independen menolak penyelenggaraan Pilpres 2009. Hal itu dipastikan usai menggelar rapat akbar organisasi buruh Jatim pada Minggu (5/7) di Kabupaten Jombang.
Koordinator FNPBI Jatim Afik Irwanto, usai memberikan orasi politiknya menyebutkan bahwa kesepak atan itu sudah dilakukan sejak Pemilu legislatif 4 April lalu. Afik memastikan, hal itu dikarenakan pihaknya menggunakan strategi non kooperasi dan non kooptasi dalam memperjuangkan kepentingan buruh.
"Secara nasional kita lakukan konsolidasi untuk menolak Pemilu elite 2009. Bukan (lagi) golput, tetapi ini (sudah) bentuk masif," kata Afik.
24 Mei 2009
PERNYATAAN SOLIDARITAS INTERNASIONAL TERHADAP ORGANISASI-ORGANISASI GERAKAN RAKYAT, BURUH DAN PEKERJA.
Pada saat orang-orang kaya dunia dan sekutunya di pemerintahan Negara-negara maju mengadakan pertemuan G20 di London, mayoritas rakyat dunia dihilangkan masa depannya. Dan kami tahu bahwa solusi krisis global mereka akan dirumuskan di pertemuan G20, yang nantinya akan berpengaruh pada pekerjaan, kesehatan dan kesejahteraan kita. Sudah jutaan rakyat dunia diPHK atau dipaksa kerja dengan kondisi keamanan yang membahayakan, upah rendah, alam yang membahayakan, menjadi korban perang yang disebabkan oleh nafsu yang tidak pernah terpuaskan untuk memperoleh keuntungan berlimpah dan keinginan mereka untuk menguasai, dengan menghalalkan segala cara, termasuk mengorbankan kemanusiaan.
Tapi terdapat sebuah solusi alternative bagi mereka yang dihisap oleh sistem kapitalisme. Solusi alternative atau jalan keluar sejati ini dimulai dengan solidaritas internasional, khususnya bagi serikat dan organisasi buruh yang ingin berjuang melawan eksploitasi atau penghisapan. Itulah yang kami lakukan dengan bangga hari ini, yaitu dengan bergabung dalam aksi kawan-kawan, untuk memulai sebuah kerja sama dan persatuan kembali antara pekerja Indonesia dan Australia. Kami bangga karena organisasi kita pernah bersama-sama berdiri untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia pada tahun 1948, dimana jutaan laki-laki dan perempuan berjuang melawan penjajahan Belanda. Kami berharap kita bisa melakukannya lagi.
Jika orang kaya dan berkuasa di dunia menciptakan kemiskinan global, penderitaan, perang dan kehancuran lingkungan alam, maka kita juga mempunyai hak untuk meluaskan ke seluruh dunia perlawanan politik dan sosial kita. Itulah tugas kita sebagai kaum internasionalis.
Serikat Buruh Maritim Australia telah mengusung tema “Militan, Demokratik dan Progresif” sebagai tema besar kami. Di Australia Barat, cabang kami telah melaksanakan Konferensi dimana anggota dan delegasi kami menilai bahwa solidaritas internasional saat ini sedang melemah dalam melakukan perlawanan terhadap Bos Besar Kapitalis. Pekerja galangan kapal dan buruh pelabuhan di tempat kami telah berjuang dan memenangkan kasus industrial melawan perusahaan karena semua serikat buruh di seluruh dunia turut bergabung.
Dalam pernyataan solidaritas ini, kami mengharapkan keberhasilan kawan-kawan dalam berjuang, yakni perjuangan kawan-kawan untuk mewujudkan politik mandiri melawan Pemilu mendatang dan partisipasi kawan-kawan yang militan dalam aksi buruh 1 Mei.
Berani Berjuang, Berani Menang!
MUA, Siap dan Terus Berjuang!
Chris Cain,
Sekretaris Serikat Buruh Maritim Australia (MUA) cabang Australia Barat
07 Mei 2009
16 TAHUN KEMATIAN MARSINAH
UNDANGAN
“MARSINAH MENGGUGAT”
(Peringatan 16 Tahun Kematian Marsinah)
Kepada rekan-rekan sekalian,
HADIRILAH BERAMAI-RAMAI acara “MARSINAH MENGGUGAT” yang akan diadakan pada tanggal 8 Mei 2009. Adapun rangkaian acara sebagai berikut:
AKSI TOPENG (Titik kumpul di HI pukul 15.00 wib)
Setiap peserta memakai topeng marsinah dan berkeliling bunderan HI
selama kurang lebih 1 jam di HI, peserta aksi berjalan menuju LBH
perjalanan kurang lebih 1 jam hingga sampai di LBH pukul 17.00 wib
MALAM BUDAYA (Acara di LBH Jakarta, Jl.Diponegoro No.74 pukul 18.30 wib)
Acara:
Prolog tentang Marsinah
Teaterikal tentang Marsinah oleh sutradara Joko sumantri dan tokoh2 baru
Testimoni tentang perjuangan Marsinah oleh Suciwaty*
Pembacaan surat kerabat Marsinah oleh Sriyatun
Monolog oleh Sujiwotedjo
Testimoni tentang perlawanan terhadap intimidasi oleh buruh PT Istana
Musik oleh Comrades band, Sisi merah band, SMI band, defender band
Testimoni dari masing-masing organ
Pernyataan sikap oleh ABM
(* dalam konfirmasi)
MARSINAH SEBAGAI SIMBOL HAK RAKYAT PEKERJA UNTUK BERSERIKAT!!
JADIKAN MARSINAH SEBAGAI PAHLAWAN NASIONAL!!
JADIKAN 8 MEI SEBAGAI HARI BURUH NASIONAL!!
Contact Person: 085283322886 (Mika), 02199740405 (Alfa), 02199651482 (Kadir)
Organized by: Aliansi Buruh Menggugat (ABM)